Searching...
Tuesday, August 19, 2014

ISIS Diduga Culik Warga Jepang

Warga Jepang yang diduga diculik oleh ISIS. (Foto: Telegraph)
TOKYO – Kelompok ISIS kembali membuat ulah. Pemerintah Jepang sedang menyelidiki sebuah video yang menampilkan penculikan warganya. Diduga, ISIS menculik orang tersebut di Suriah.

Dalam tayangan video tersebut memperlihatkan seorang warga Jepang sedang diinterogasi oleh ISIS. Pria tersebut ditangkap oleh kelompok radikal ini di Suriah bagian utara. Demikian seperti diberitakan Telegraph, Selasa (19/8/2014).

Penjabat Jepang mengatakan, salah seorang warganya bernama Haruna Yukawa, 42, berada di tangan kelompok jihad – yang juga dikenal sebagai ISIS – dan Pemerintah Jepang memberlakukan kasus ini seperti penculikan.

Tidak jelas alasan Yukawa terbang ke Suriah. Tapi, dia dikaitkan dengan kelompok pemberontak lainnya, Islamic Front, setelah masuk dari perbatasan Turki dekat Kota Kilis, Juli lalu.

Media-media menduga Yukawa merupakan seorang tentara bayaran. Namun, sepertinya dia lebih kepada seseorang yang sangat antusias mengetahui mengenai perang di Suriah. Tayangan video tersebut memperlihatkan Yukawa terbaring di tanah dengan darah di muka dan pakaiannya, serta rambutnya acak-acakan.

Ditanyakan menggunakan bahasa Inggris oleh penerjemah, Yukawa mengaku sebagai seorang fotografer yang sedang melaporkan perang sebelum mengaku sebagai seorang dokter. Pengakuannya membuat kelompok ISIS curiga.

Pasalnya, Yukawa terlihat tidak seperti seorang fotografer dan dokter dalam berpakaian perang. Dia juga membawa senjata. ISIS juga menuduh Yukawa sebagai salah seorang CIA. Namun, Yukawa menjawab dia mendapatkan senjata itu dari orang milisi yang sudah meninggal dan membantah dia adalah seorang tentara.

Sementara itu, Pemerintah Jepang mengaku belum menerima informasi dari kelompok yang bertanggung jawab atas penahanan Yukawa. Mereka juga tidak menerima tuntutan dari kelompok tersebut.

“Ini adalah area di mana berbagai kelompok melakukan pertempuran. Kami fokus untuk mengonfirmasikan penangkapan warganya benar-benar terjadi, serta keselamatan sang korban,” demikian kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, diberitakan Telegraph, Selasa (19/8/2014). (hmr)
(rhs)

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!