Menurut kelompok The Syrian Observatory for Human Rights, pihaknya mendapat keterangan dari sumber yang bisa dipercaya bahwa eksekusi itu dilakukan terhadap sebagian besar anggota Suku al-Sheitaat. Suku ini berada di Provinsi Deir al-Zor.
Konflik antara kelompok ISIS dengan Suku Al-Sheitaat ini dipicu setelah kelompok militan itu mengambil alih dua ladang minyak pada Juli 2014 lalu.
"Mereka yang dieksekusi adalah anggota Suku Al-Sheitaat. Beberapa dari mereka ditangkap, diadili dan kemudian dibunuh," ujar Direktur Observatory Rami Abdelrahman, seperti dikutip Reuters, Minggu (17/8/2014).
Seorang aktivis yang bermukim di Deir al-Zor mengatakan, sekira 300 pria dieksekusi di satu kota bernama Ghraneij. Kota tersebut merupakan satu dari tiga kota utama bagi Suku Al-Sheitaat.
Sementara seorang aktivis lainnya di Deir al-Zor mengatakan bahwa warga di kota tempat Al-Sheitaat bermukim, diberikan waktu tiga hari untuk pergi dari tempat mereka.
Warga sipil yang melarikan diri dari ISIS, saat ini tengah mengungsi di desa lain. Sementara beberapa dari warga lainnya mencari perlindungan di Irak.
ISIS mengumumkan telah membentuk kekhalifahan di Suriah dan Irak. Saat ini ISIS terus memperkuat kekuasaannya di Suriah di mana mereka berhasil menguasai hingga sepertiga wilayah pegunungan di utara dan timur. (faj)
0 komentar:
Post a Comment