Searching...
Thursday, August 14, 2014

Pilot Asyik Main Tablet, Pesawat Jet Airways Nyaris Celaka

wikipedia
Sebuah Boeing 777-300 milik maskapai penerbangan Jet Airways di bandara internasional San Francisco.
NEW DELHI, KOMPAS.com — Otoritas penerbangan sipil India, Kamis (14/8/2014), memerintahkan maskapai Jet Airways menonaktifkan dua pilotnya setelah sebuah pesawat maskapai itu, yang tengah menuju Brussels, kehilangan ketinggian hingga 5.000 kaki.

Harian Times of India mengabarkan, pilot pesawat itu sesuai jadwal tengah beristirahat ketika ketinggian pesawat itu turun hingga 5.000 kaki atau 1.500 meter ketika melintas di atas Turki.
Penurunan ketinggian itu membuat pesawat Jet Airways tersebut berada di wilayah jelajah yang digunakan maskapai penerbangan lain.

Menurut kabar, pesawat Boeing 777-300 dengan nomor penerbangan 9W 228 itu sebelumnya terbang di ketinggian 34.000 kaki atau kurang lebih 10.000 meter dari permukaan laut. Penurunan ketinggian yang mendadak itu membuat menara pengawas Ankara mengirim sinyal darurat dan bertanya mengapa pesawat itu mendadak keluar dari jalurnya.

Harian The Times of India menambahkan, sang kopilot yang bertugas menggantikan pilot yang beristirahat ternyata tak menyadari pesawatnya tiba-tiba kehilangan ketinggian karena tengah sibuk bermain tablet miliknya.

Direktur Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) India mengatakan telah memanggil kapten dan kopilot Jet Airways tersebut untuk diperiksa terkait insiden serius dalam penerbangan dari Mumbai ke Brussels pada pekan lalu itu.

"Kedua pilot sekarang dilarang mengudara sambil menunggu hasil pemeriksaan. Biro Investigas Kecelakaan Udara juga telah diminta melakukan investigasi menyeluruh terkait kasus ini," demikian pernyataan DGCA.

Sementara itu, manajemen Jet Airways menyatakan tengah menggelar investigasi internal terkait insiden tersebut. "Keselamatan penerbangan adalah yang paling utama bagi Jet Airways. Demikian juga keselamatan penumpang dan staf kami," demikian ungkap manajemen Jet Airways.

Jet Airways, yang 24 persen sahamnya dimiliki manajemen Etihad Airways, adalah maskapai penerbangan sipil terbesar kedua di India.

Pasar transportasi udara India berkembang sangat pesat. Namun, banyak maskapai penerbangan India saat ini terlilit utang akibat perang tarif, harga bahan bakar yang mahal, dan infrastruktur penerbangan yang buruk.

Pada 2011, sektor penerbangan sipil India diguncang skandal maraknya pilot-pilot yang kurang cakap bisa bekerja di sejumlah maskapai dengan memalsukan lisensi terbang mereka.

Pada Januari, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mencoret India dari daftar negara-negara yang memiliki standar keamanan penerbangan tinggi.

Pencoretan ini membuat sektor keselamatan penerbangan India turun dari katagori dua menjadi katagori satu, bersama dengan negara-negara berkembang seperti Zimbabwe, Banglades, dan Indonesia.


kompas

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!