Melansir dari Reuters, Selasa (19/8/2014), Pendiri Lembaga Hak Asasi Manusia di Suriah Rami Abdelrahman mengatakan organisasinya telah mengumpulkan data dari semua orang yang terlibat dalam konflik yang terjadi di Suriah.
Sebelumnya, anggota ISIS yang diperkirakan hanya sebanyak 15.000 orang telah berhasil merebut lokasi-lokasi strategis dan terbesar di wilayah Irak dan Suriah.
Seperti diketahui, kelompok militan ini telah menyatakan diri membentuk sebuah negara baru yang terbentang dari wilayah Irak dan Suriah. Hal ini memicu kedua negara tersebut mengalami krisis keamanan.
Kelompok ini kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil yang dianggap sebagai kejahatan kemanusiaan. Saat ini, Pemerintah Irak dan Suriah terpaksa mendapatkan pekerjaan rumah untuk mengatasi permasalahan ini.
Baru-baru ini pemuka agama katolik Paus Fransiskus menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap militan ISIS di Irak dianggap sah. Mengingat upaya ini dilakukan untuk menghentikan serangkaian serangan mematikan militan ISIS terhadap warga sipil di Irak khususnya kepada etnis Yazidi.(ang) (rhs)
0 komentar:
Post a Comment