Searching...
Monday, August 11, 2014

Osama bin Laden Sudah Diperingatkan soal Kebrutalan ISIS

DOK
Osama bin Laden
BANJARMASINPOST.CO.ID, ISLAMABAD — Kebrutalan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ternyata telah diperingatkan sejak jauh-jauh hari kepada pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.
Sebuah dokumen atau lebih tepatnya surat setebal 21 halaman ditemukan di rumah persembunyian Osama bin Laden di Abottabad, Pakistan, berbarengan dengan penyerbuan pasukan khusus AS yang berujung dengan kematian Bin Laden.
Surat yang ditulis salah seorang pembantu senior Bin Laden pada 2011 itu telah memperingatkan kemunculan sebuah kelompok baru yang mampu melakukan kebrutalan yang bahkan Al Qaeda tak akan pernah melakukannya.
Surat itu juga menjelaskan bahwa ISIS melakukan banyak hal yang tidak menghormati nyawa warga sipil yang bisa merusak reputasi Al Qaeda. Dalam surat itu, dicantumkan berbagai tindakan brutal ISIS, termasuk penggunaan gas klorin sebagai senjata, meledakkan masjid, dan melakukan pembantaian di sebuah gereja Katolik di Baghdad.
Singkat kata, semua tindakan ISIS bahkan terlalu brutal untuk Al Qaeda yang diduga kuat telah menewaskan ribuan orang dalam serangan 11 September 2001 ke menara kembar World Trade Center di New York, AS.
Kini, ISIS, yang kemudian memproklamasikan sebuah Negara Islam, menjadi sebuah kekuatan militer yang tangguh dan menguasai wilayah yang lebih luas dari Inggris di Irak dan Suriah.
Di wilayah yang dikuasai ISIS itu, terdapat populasi manusia sebanyak enam juta orang. Angka itu jauh lebih banyak dibanding penduduk Irlandia, Denmark, atau Finlandia.
ISIS didirikan dan dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi, seorang ulama berusia 43 tahun yang pernah ditahan selama empat tahun oleh pasukan AS di Irak.
Al-Baghdadi kini memimpin sedikitnya 10.000 pejuang, sebagian besar adalah mantan tentara Irak pada masa Saddam Hussein atau mereka yang kehilangan kekuasaan saat rezim Saddam Hussein tumbang.
ISIS juga menguasai sejumlah ladang minyak dan dengan bantuan para pendukungnya di negara-negara Teluk, ISIS kini memiliki dana setidaknya 1,2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 23,5 triliun.
Namun, aset sebenarnya bagi ISIS adalah para pejuangnya yang sangat setia dan fanatik beserta berbagai senjata yang kini mereka miliki. Sebagian besar senjata yang kini mereka miliki diperoleh dalam serangan kilat beberapa pekan lalu dengan cara menjarah senjata milik pasukan Irak yang mundur.
Dari pasukan Irak ini, ISIS merebut persenjataan artileri dan kendaraan taktis tempur yang semuanya merupakan pemberian Amerika Serikat untuk Irak.
Dengan persenjataan rampasan ini, ISIS terus meluaskan wilayahnya dan kini mulai memasuki wilayah etnis Kurdi. Persenjataan AS yang kini menjadi milik ISIS bukan tandingan bagi pasukan Kurdi, Peshmerga, yang hanya memiliki persenjataan era Uni Soviet dan beberapa tank T-55 yang sudah uzur.

tribunnews

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!