Searching...
Sunday, August 10, 2014

Pasca-dua Tragedi, Malaysia Airlines Dirombak Total

Reuters
Sebuah pesawat Malaysia Airlines diparkir di bandara internasional Kuala Lumpur, Malaysia (19/7/2014).

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Perusahaan investasi negara Malaysia, Khazanah Nasional, mengusulkan "perombakan total" maskapai Malaysia Airlines.
Khazanah ingin membeli saham yang tidak mereka miliki di Malaysia Airlines dan mencoret maskapai tersebut dari bursa saham. Bila ini berhasil, Malaysia Airlines akan menjadi maskapai yang sepenuhnya dimiliki badan negara Malaysia.
Maskapai ini dilanda dua tragedi besar dalam beberapa bulan terakhir, yakni jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina dan hilangnya penerbangan MH370. Kedua insiden tersebut memicu kekhawatiran tentang masa depan maskapai Malaysia itu. Khazanah, yang saat ini memiliki 69,4 persen saham dari maskapai, menawarkan untuk membayar 0,27 ringgit per saham untuk saham yang tersisa, premi 12,5 persen dari harga penutupan pada hari Kamis (7/8/2014).
Perdagangan saham di Malaysia Airlines dihentikan pada  Jumat (8/8/2014), menjelang pengumuman.

Penerbangan MH370 hilang pada 8 Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing sehingga menyebabkan operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran yang masih berlanjut dan mungkin memakan biaya jutaan dollar.

Sebagian besar penumpang dalam penerbangan tersebut adalah warga negara Tiongkok. Insiden tersebut menyebabkan tingginya jumlah pembatalan penerbangan dengan Malaysia Airlines dan reputasinya yang tercoreng, termasuk penurunan penjualan sebesar 60 persen dari Tiongkok.

Maskapai tersebut mengalami sebuah tragedi lainnya pada Juli 2014 setelah 298 orang di pesawat MH17 dinyatakan meninggal saat pesawat tersebut jatuh di Ukraina timur, dekat perbatasan dengan Rusia.


Editor : Ervan Hardoko
Sumber: BBC Indonesia

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to top!